Pikaran negatif menjadikan seseorang tidak bisa melihat ke jalan yang terang. Ia lebih memilih jalan gelap dimana ia tidak menemukan jalan keluar dan membentur sesuatu yang menyakitkan. Selain itu, ia merasa tak berarti, gagal, sakit marah, dan segala sesuatu buruk akan terjadi sesuai dengan yang ada di pikirannya.
Oleh karena itu, jika benar-benar ingin menjadi orang yang bijaksana dan berhati luas, engkau harus menyadari betul bahwa di dalam dirimu ada musuh besar, yaitu pikiranmu yang negatif.
Ketika engkau tahu cara menguasainya, ia akan berpihak kepadamu. Sama seperti kuda yang lepas kendali, ia bisa membunuhmu dengan satu tendangan. Tetapi, jika engkau mengajarinya, ia akan menjadi sahabat yang bermanfaat.
Ingatlah, pikiranmu itu adalah perbuatanmu sendiri. Tak seorang pun di muka bumi ini dapat mengubahnya dan menjadikannya berpihak kepadamu, serta membantumu agar tetap stabil dan meraih kebahagiaan.
Mungkin ada beberapa faktor penyebab berpikir negatif, antara lain:
- Jauh dari Allah.
- Tidak ada tujuan yang jelas.
- Rutinitas yang negatif.
- Kehidupan kelam masa lalu.
- Semangat yang lemah.
- Persahabatan toxic.
- Media Informasi.
- Rendahnya rasa percaya diri.
- Pesimis.
- Kritik atau penolakan dari orang lain.
Ada beberapa cara mengatasi negative thinking supaya pikiran lebih tenang dan positif:
1. Perkuat iman dan doa
Mendekatkan diri kepada Allah adalah hal utama yang dapat menenangkan hati. Percaya bahwa segala sesuatu punya hikmah, dan tidak semua hal bisa dikendalikan manusia.
Berikut doa penenang dan penguat hati:
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي • وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي • وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي • يَفْقَهُوا قَوْلِي
“Ya Rabb, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.” (QS. Ṭāhā: 25–28)
Makna dari doa kutipan ayat di atas adalah: doa ini menenangkan hati dan membantu pikiran lebih jernih saat cemas, takut, atau ragu.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa cemas dan sedih, dari lemah dan malas, dari sifat penakut dan kikir, serta dari lilitan utang dan tekanan manusia.” Dari HR. Abu Dawud.
Makna dari kutipan hadits di atas adalah: doa ini ampuh dibaca saat hati terasa sesak atau pikiran dipenuhi hal-hal negatif.
Dan doa terakhir adalah yang bisa dilakukan rutin setiap pagi dan sore yaitu; adzakurshobah dan adzakrulmasa’ (dzikir pagi dan petang). Berdalih dengan dalil:
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”
(QS. Ar-Ra‘d: 28)
Dzikir yang bisa dibaca:
Hasbunallahu wa ni‘mal wakil (Cukuplah Allah sebagai penolong kami)
La hawla wa la quwwata illa billah (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)
Astaghfirullah (memohon ampun, menenangkan hati dari beban dosa)
Adapun kalimat supaya hati senantiasa tenag dan kuat:
“Aku tidak harus sempurna, aku cukup berusaha.”
“Setiap hal sulit pasti ada pelajaran berharga.”
2. Sadari pikiran negatifnya
Langkah pertama adalah menyadari. Jangan langsung percaya setiap pikiran negatif yang muncul. Awal dari semuanya adalah bertanya ke diri sendiri terlebih dahulu:
“Apa pikiran ini benar adanya, atau cuma rasa takutku saja?”
“Ya Allah, ini semua tidak benar, tuntun hamba ya Allah”
3. Ganti dengan pikiran realistis
Kalau muncul pikiran seperti “Aku pasti gagal,” ubah jadi: “Aku bisa belajar dari kesalahan dan mencoba lagi.” Bukan harus selalu positif berlebihan, tapi realistis dan penuh harapan. Karena sejatinya berharap berlebih itu sangatlah menyakitkan.
4. Istirahatkan pikiran
Ketenangan fisik dapat membantu pikiran menjadi jernih. Maka lakukan aktivitas yang menenangkan seperti:
- Sholat
- Tarik napas dalam-dalam
- Jalan santai
- Dengar murotal dan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an
- Meditasi atau olahraga
5. Cerita ke orang yang dipercaya
Terkadang, pikiran negatif tumbuh karena disimpan sendiri. Cerita ke teman, keluarga, atau orang yang bijak bisa bantu melihat sudut pandang baru. Agar pikiran-pikiran buruk bisa perlahan hilang.
6. Kurangi paparan hal negatif
Batasi waktu di media sosial, jauhi orang yang suka merendahkan, dan isi waktu dengan hal yang membangun — baca buku, nonton motivasi, atau ikut kegiatan positif.
7. Melatih rasa syukur
Setiap hari, coba tulis 3 hal kecil yang kamu syukuri. Misalnya: “Masih sehat”, “Punya teman baik”, “Udara pagi segar.” Latihan ini perlahan melatih otak melihat sisi baik dalam kehidupan. Energi negatif pun perlahan terhempas dan hilang.