Ruang Cinta dalam Cahaya Iman

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat datang di Upiman, ruang maya yang diciptakan untuk menumbuhkan iman dengan ilmu dan kisah Islami. Kami menghadirkan artikel tentang hadits, fiqh, cerita Nabi, sejarah sahabat, serta pelbagai kisah hikmah yang bernafaskan Islam. Di sini, setiap tulisan adalah undangan untuk mengingat Allah dan meneladani Rasulullah ﷺ dalam kehidupan sehari‑hari.

Kami percaya bahwa menulis bukan sekadar rangkaian kata, melainkan doa yang terpanjat. Melalui kata‑kata, kami ingin mengajak Anda merenungi makna cinta, adab, hukum, dan akhlak; menuntun diri dan orang lain untuk terus belajar tanpa melanggar batas‑Nya. Upiman hadir sebagai teman perjalanan menuju cinta yang diridhai Allah—cinta yang berlandaskan ilmu dan keikhlasan.

jdkk (1)

5+

Perjalanan Dakwah 

7

Artikel Islami

10+

Kategori Islami

Visi Upiman

Menjadikan Upiman sebagai wadah dakwah digital yang menebarkan nilai-nilai Islam dengan kelembutan cinta dan kekuatan ilmu.

Misi Upiman

Misi utama Upiman adalah menebarkan ilmu dan cinta yang berpijak pada nilai-nilai Islam. Kami ingin setiap tulisan yang terbit di blog ini menjadi penenang hati, pengingat jiwa, dan cahaya bagi siapa pun yang sedang mencari makna hidup dalam ridha Allah. Melalui artikel tentang hadis, hukum, dan kisah hikmah, kami berupaya menghadirkan dakwah yang lembut namun bermakna, yang mampu menyentuh hati tanpa menggurui.

Kami menulis bukan untuk sekadar dibaca, tetapi untuk menuntun — agar pembaca belajar mencintai Allah, Rasul-Nya, dan sesama manusia tanpa melanggar batas-Nya. Upiman ingin menumbuhkan generasi yang mencintai ilmu, menjaga adab, dan memahami bahwa cinta sejati adalah cinta yang tumbuh dalam ketaatan. Setiap tulisan kami niatkan sebagai amal jariyah, semoga menjadi pahala yang terus mengalir bagi penulis dan pembaca hingga akhir zaman.

alvaro serrano hjwkmkehbco unsplash
whatsapp image 2025 10 07 at 14.48.46 65693c33

Tentang Penulis

Violyn Stevan, Azzamusht

Ditulis oleh sepasang kekasih yang belajar mencintai tanpa melanggar batas-Nya.
Bagi mereka, menulis adalah bahasa cinta yang paling suci — bukan sekadar kata, tapi doa agar setiap kisah berlabuh di jalan yang diridhai Allah.

Mereka dua jiwa yang saling menuntun di bawah cahaya cinta Sang Khaliq. Bersama, mereka belajar arti sabar, ikhlas, dan pengorbanan. Dalam setiap paragraf yang mereka tulis, ada getar cinta yang meneguhkan hati dan mengingatkan bahwa hubungan yang paling indah adalah yang tumbuh di bawah ridha Allah.

Scroll to Top